OPINI
Oleh:
Yafsin Yaddi, S.Pd., M.Sos,
Ketua MKKS SLB Provinsi Sulawesi Tenggara Kepala SLBN 2 Konawe
SULTRAWINN.COM, KENDARI – Sesuai Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan pengelolaan SLB menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi bersama dengan pengelolaan jenjang menengah. Di Provinsi Sulawesi Tenggara ada sebanyak 17 SLB Negeri dan 65 SLB Swasta. Kabupaten Muna menjadi Kabupaten dengan jumlah SLB terbanyak yaitu 24 SLB.
SLB adalah lembaga pendidikan yang menyediakan layanan pendidikan khusus bagi anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, autis, dan cacat ganda
SLB model adalah sekolah khusus yang menjadi acuan atau model bagi SLB lain di sekitarnya. SLB ini diharapkan dapat memberikan contoh dalam hal pelaksanaan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk dalam hal fasilitas, kurikulum, dan metode pembelajaran yang inovatif.
SLB model berfungsi sebagai contoh bagi SLB lain dalam mengembangkan program pendidikan yang berkualitas. SLB ini biasanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap, tenaga pengajar yang terlatih, dan program pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Tujuan utama SLB model adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, serta menjadi pusat informasi dan pengembangan pendidikan bagi SLB lainnya.
SLB model bisa berupa sekolah yang memiliki program unggulan, seperti program keterampilan khusus, program inklusi, atau program pengembangan potensi siswa secara holistik. Pentingnya SLB model yaitu kualitas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di daerah tersebut dapat meningkat secara signifikan. menjadi wadah penyebaran inovasi dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus, sehingga praktik-praktik terbaik dapat diadopsi oleh SLB lain, juga dapat berperan dalam meningkatkan kompetensi guru-guru di SLB lain melalui pelatihan dan kegiatan pengembangan professional serta diharapkan anak-anak berkebutuhan khusus di daerah tersebut memiliki akses pendidikan yang lebih merata dan berkualitas.
SLB model hasilkan SDM Terampil dan Berdaya Saing Tinggi
SLB model merupakan suatu model sekolah yang dapat dijadikan rujukan bagi sekolah-sekolah luar biasa di sekitarnya,
SLB model adalah Sekolah Luar Biasa yang dijadikan contoh atau model bagi SLB lain di sekitarnya. SLB model biasanya memiliki beberapa kriteria khusus dan program unggulan yang bisa diadopsi oleh SLB lain.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait SLB model, SLB yang menjadi model bagi SLB lain dalam hal kualitas dan program pendidikan.
SLB model bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di wilayah tersebut. SLB model biasanya memiliki kriteria khusus seperti fasilitas yang lengkap, tenaga pendidik yang berkualitas, program pendidikan yang inovatif, dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
SLB model dapat memberikan manfaat bagi SLB lain melalui transfer pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam pendidikan ABK.
SLB sendiri merupakan sekolah yang khusus menangani anak-anak berkebutuhan khusus, seperti tunanetra (SLB A), tunarungu (SLB B), tunagrahita (SLB C), tunadaksa (SLB D), Autis (SLB F), dan cacat ganda (SLB G)












