Kickboxing Sultra Gelar Grading Colour Belt dan Black Belt, Persiapkan Diri Menuju Porprov dan Prapon

SULTRAWINN.COM, KENDARI  – Pengurus Provinsi (Pengprov) Kickboxing Indonesia Sulawesi Tenggara terus menunjukkan komitmennya dalam pembinaan atlet dengan menggelar grading sabuk warna (color belt) dan sabuk hitam (black belt), serta pelatihan wasit, juri, dan pelatih. Kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Perprof) dan Pra Pekan Olahraga Nasional (Prapon).

Ketua Pengprov Kickboxing Sultra, Afdal, menegaskan bahwa grading ini bukan hanya seremoni, tetapi bagian penting dari sistem pembinaan yang berkelanjutan.

“Grading ini bukan sekadar formalitas. Untuk sabuk warna, tujuannya adalah menjaring dan membina atlet muda sebagai bagian dari regenerasi. Sementara sabuk hitam lebih ke arah kontinuitas pembinaan dan peningkatan kualitas pelatih,” jelasnya

Dalam struktur pembinaan kickboxing, pemegang sabuk hitam memiliki peran strategis. Mereka tidak hanya sebagai pelatih, tetapi juga menjadi pendamping wajib bagi atlet dalam pertandingan resmi. Hingga saat ini, tercatat sekitar 14 orang pemegang sabuk hitam di Sultra.

“Mereka adalah garda terdepan. Untuk ikut turnamen resmi, pendamping atlet wajib sabuk hitam. Jadi setiap kabupaten/kota yang ingin berpartisipasi di turnamen kickboxing harus memiliki pelatih bersertifikat black belt,” tambahnya

Selain grading, pelatihan wasit dan juri juga menjadi fokus utama. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman terhadap aturan pertandingan, sekaligus memastikan kompetisi berjalan profesional dan sesuai standar nasional.

“Selama ini, banyak yang belajar kickboxing hanya untuk bela diri. Sekarang kita ingin prestasi. Untuk itu kita butuh struktur, sistem, dan sumber daya manusia yang kompeten,” ungkapnya.

Grading kali ini merupakan yang kedua sejak Kickboxing Sultra mulai terorganisir secara serius. Kegiatan ini sekaligus menjadi tonggak transformasi dalam pembinaan olahraga bela diri di Bumi Anoa.

“Dulu kickboxing belum teradministrasi dengan baik. Sekarang, kita ingin prestasi. Dan itu harus dimulai dari pembinaan, aturan yang jelas, serta pelatih dan wasit yang kompeten,” tegas Afdal.

Minimal 25 peserta ditargetkan mengikuti kegiatan ini, dengan peserta datang dari berbagai kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring antusiasme dari daerah-daerah.

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Grading, Penataran Wasit Juri dan Pelatih pada 24 – 27 April 2025, serta sebagai bagian dari persiapan menuju Porprov 2026, di mana hasil grading sangat menentukan keikutsertaan atlet dan pelatih, maka Pengprov Kickboxing Indonesia Sultra resmi membuka Gelombang 2 kegiatan Grading Black Belt & Color Belt, Penataran Wasit Juri & Pelatih Tingkat Daerah.

Kegiatan akan diselenggarakan pada, Hari, Rabu – Minggu, 18 – 21 Juni 2025 bertempat Same Hotel, Kendari

Untuk itu, seluruh Pengkot/Pengkab Kickboxing se-Sulawesi Tenggara diundang untuk mendaftarkan minimal 2 (dua) orang perwakilan dalam kegiatan penting ini.

Dengan kegiatan ini, Kickboxing Sultra menegaskan arah barunya dari olahraga bela diri ke arah olahraga prestasi. Semua dilakukan demi membangun ekosistem kickboxing yang lebih profesional dan berdaya saing.

“Kami ingin Sultra tak hanya ikut, tapi bersaing di tingkat nasional. Dan itu semua dimulai dari persiapan yang matang seperti ini,” tutup Afdal.