SULTRAWINN.COM, BOMBANA – PT Anugrah Alam Buana Indonesia (AABI) akhirnya buka suara menanggapi tuduhan serius terkait dugaan aktivitas pertambangan ilegal di Desa Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Dalam forum terbuka yang digelar Senin (14/4/2025) di Balai Desa Wumbubangka, manajemen perusahaan menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan sangat merugikan reputasi mereka. Pertemuan yang dipimpin langsung Kepala Desa Wumbubangka ini dihadiri tokoh masyarakat, pemuda, serta sejumlah perangkat desa, dan menjadi momen klarifikasi publik yang menyita perhatian warga.
Direktur Operasional PT AABI, Ikram Paputungan, dengan nada tegas membantah semua tuduhan yang menyebut perusahaannya melakukan atau membekingi penambangan ilegal.
“Kami tidak pernah dan tidak sedang melakukan aktivitas penambangan. Tuduhan ini tidak hanya salah, tapi juga menyesatkan dan mencemarkan nama baik perusahaan,” tegas Ikram di hadapan warga.
Ia mengungkapkan bahwa PT AABI saat ini belum memulai kegiatan operasional di lapangan, bahkan belum mengajukan permintaan pengamanan kepada aparat keamanan karena memang tidak ada aktivitas apa pun.
“Kami bahkan sudah memenuhi panggilan dari pihak kepolisian beberapa waktu lalu untuk menjelaskan legalitas kami. Semua dokumen kami sah, termasuk Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari Kementerian ESDM,” jelasnya.
Ikram menilai, tudingan yang beredar bukan hanya menyudutkan perusahaan, tapi juga berpotensi memecah hubungan harmonis antara perusahaan dan masyarakat sekitar.
“Kalau masyarakat terus disuguhi informasi keliru, bisa menimbulkan kesalahpahaman. Kami ingin hadir sebagai mitra, bukan sumber kegaduhan. Karena itu kami memilih datang langsung untuk berbicara, bukan bersembunyi,” tegasnya lagi.
Dalam forum itu, Ikram juga membuka pintu selebar-lebarnya untuk dialog. Ia mengajak masyarakat untuk aktif menyampaikan pertanyaan, kritik, bahkan kekhawatiran.
“Kami tidak alergi dikritik. Justru kami ingin masyarakat ikut mengawasi. Kalau nanti kami mulai beroperasi, kami pastikan ada manfaat langsung—baik dari segi lapangan kerja maupun program pemberdayaan,” janjinya.
Sikap terbuka perusahaan mendapat sambutan positif dari Kepala Desa Wumbubangka, Karman, yang memimpin jalannya diskusi.
“Langkah perusahaan ini patut dihargai. Kita butuh komunikasi seperti ini, supaya tidak ada fitnah atau keresahan. Semua masalah bisa diselesaikan asal duduk bersama,” katanya.
Forum tersebut ditutup dengan komitmen kedua pihak untuk menjaga komunikasi dan keterbukaan, sambil menunggu kepastian dimulainya aktivitas pertambangan yang sesuai prosedur hukum