Ali Yasin, Putra Sulawesi Tenggara yang Kembali Harumkan Nama Daerah di Kancah Catur Internasional

Ali Yasin, Wasit Catur Sulawesi Tenggara

SULTRAWINN.COM, KENDARI – Nama Muh. Ali Yasin, wasit catur bersertifikat internasional asal Sulawesi Tenggara, kembali mendapat sorotan setelah dipercaya menjadi wasit dalam Kejuaraan Internasional FIDE Rated Kaltim 2025 yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, mulai tanggal 27 April hingga 2 Mei 2025.

Kejuaraan ini diikuti oleh lima negara yakni Malaysia, Filipina, Singapura, Uzbekistan, dan tuan rumah Indonesia, dengan total 120 peserta yang bersaing dalam dua kategori utama: Open dan Challenger. Turnamen ini merupakan salah satu ajang resmi berstandar FIDE (Federation Internationale des Echecs), yang memungkinkan peserta untuk meraih dan meningkatkan rating internasional mereka.

Ali Yasin bukan nama baru dalam dunia catur. Ia merupakan satu-satunya wasit asal Sulawesi Tenggara yang konsisten tampil dalam event-event prestisius. Sebelumnya, ia tercatat memimpin pertandingan dalam PON Papua tahun 2021, serta menjadi bagian penting dalam PON Aceh – Sumut tahun 2024. Selain itu, Ali juga aktif dalam berbagai kejuaraan nasional dan internasional lain yang tercatat dalam kalender resmi FIDE maupun Percasi.

Kehadirannya di FIDE Rated Kaltim 2025 bukan hanya membawa nama pribadi, tapi juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Tenggara. Di tengah dominasi wasit dari wilayah lain, kehadiran Ali menjadi representasi penting bahwa kualitas SDM olahraga asal Sultra mampu bersaing di level tertinggi.

Ketekunan, dedikasi, dan konsistensi Ali Yasin di dunia perwasitan catur menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya di Sulawesi Tenggara. Ali menegaskan bahwa kiprahnya saat ini tak lepas dari dukungan komunitas catur daerah serta komitmennya untuk terus belajar dan menjaga standar profesionalitas.

“Menjadi wasit di level internasional itu bukan hal mudah. Tapi jika kita serius, terbuka untuk belajar, dan terus menjaga integritas, maka jalan itu terbuka. Saya berharap makin banyak anak-anak muda dari Sultra yang bisa mengikuti jejak ini,” ujarnya.

Kiprah Ali Yasin menegaskan bahwa kontribusi dalam dunia olahraga tidak hanya datang dari para atlet. Di balik layar, para wasit, pelatih, dan pengurus juga memiliki peran vital dalam membangun ekosistem olahraga yang sehat dan berprestasi.

Melalui kejuaraan ini, Ali kembali membuktikan bahwa putra daerah mampu bersaing di panggung dunia, membawa nama Sulawesi Tenggara dengan penuh kebanggaan. Ia pun berharap bisa terus berkiprah lebih luas lagi, bahkan mungkin pada kejuaraan tingkat dunia seperti Olimpiade Catur atau World Chess Championship di masa mendatang.