Tapak Suci Pengwil Sultra Raih Juara Umum di Kejuaraan Anoa Championship I 2025

Ketua Panitia Championship, Adam Malik (berbaju putih), bersama Sekretaris Umum IPSI Sultra, Jainudin Ladansa (berbaju cokelat), berfoto bersama para juara umum I, II, dan III, Kejuaraan Pencak Silat Tahun 2025.

SULTRAWINN.COM, KENDARI – Kejuaraan Pencak Silat Anoa Championship I Tingkat Nasional 2025 resmi ditutup pada Sabtu (31/5/2025) malam di Gedung Olahraga (GOR) KONI Sulawesi Tenggara, Kota Kendari. Selama tiga hari pelaksanaan, ajang ini berlangsung meriah dan kompetitif, diikuti ratusan pesilat muda dari berbagai daerah di Sultra.

Sebanyak 600 peserta dari 34 kontingen berpartisipasi dalam turnamen bergengsi ini. Mereka berasal dari berbagai kabupaten/kota dan perguruan silat yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara. Selain sebagai ajang kompetisi, Anoa Championship juga menjadi sarana pembinaan atlet, pencarian bibit unggul, serta pengukuhan pencak silat sebagai cabang olahraga prestasi.

Dalam kejuaraan ini, Tapak Suci Pengwil Sultra tampil dominan dan berhasil keluar sebagai Juara Umum I setelah mengoleksi 35 medali emas, 18 perak, dan 15 perunggu. Performa konsisten di hampir seluruh kategori menjadikan mereka unggul di puncak klasemen akhir.

SMI Sultra menyusul di posisi Juara Umum II dengan perolehan 22 emas, 11 perak, dan 16 perunggu, disusul oleh Tapak Suci Sultra Pimda Kolaka sebagai Juara Umum III dengan raihan 20 emas, 31 perak, dan 18 perunggu.

Klasemen Akhir Lima Besar:

1. Tapak Suci Pengwil Sultra – 35 Emas, 18 Perak, 15 Perunggu

2. SMI Sultra – 22 Emas, 11 Perak, 16 Perunggu

3. Tapak Suci Sultra Pimda Kolaka – 20 Emas, 31 Perak, 18 Perunggu

4. Pengcab IPSI Konawe – 18 Emas, 4 Perak, 1 Perunggu
5. Persinas ASAD Konawe Selatan – 14 Emas, 13 Perak, 11 Perunggu

Ketua Panitia Anoa Championship I, Adam Malik, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta, ofisial, pelatih, dan panitia yang telah menyukseskan kejuaraan ini. Adam Malik yang juga merupakan peraih medali emas PON XVII Kalimantan Timur tahun 2008, menilai kejuaraan ini sebagai bagian dari skema pembinaan jangka panjang atlet-atlet pencak silat Sultra.

“Kejuaraan ini merupakan strategi pembinaan sejak dini, dari TK ke SD, lalu ke SMP, dan seterusnya. Harapannya, semangat berlatih para atlet terus terjaga karena adanya event seperti ini,” ujarnya saat penutupan.

Adam juga berharap ajang ini bisa menjadi agenda tahunan dengan skala lebih besar dan cakupan peserta yang lebih luas, termasuk dari luar Sultra di masa mendatang.

Sementara itu, Kepala Pelatih Tapak Suci Pengwil Sultra, Muhammad Asri, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas pencapaian luar biasa anak asuhnya.

“Kami bersyukur atas pencapaian ini. Para atlet menunjukkan semangat juang luar biasa di setiap laga. Hasil ini adalah buah dari latihan intensif dan konsistensi selama beberapa bulan terakhir,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pencapaian ini bukanlah akhir, tetapi awal dari proses pembinaan berkelanjutan menuju level yang lebih tinggi.

“Kami tidak hanya menargetkan kemenangan di satu kejuaraan, tetapi ingin menyiapkan kader-kader pesilat yang siap bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Anoa Championship adalah momentum awal yang baik untuk mengukur kemampuan dan memperbaiki kekurangan,” tutupnya.

Keberhasilan pelaksanaan Anoa Championship I menjadi indikator positif perkembangan pencak silat di Sulawesi Tenggara, dengan peningkatan kualitas teknik, mental tanding, dan sportivitas para atlet yang semakin terlihat.