SULTRAWINN.COM, KENDARI – Kendari diguyur hujan deras disertai angin kencang dan guntur pada Senin (27/01/2025) pukul 16.00 Wita, menyebabkan banjir besar serta tanah longsor di sejumlah titik. Data dari BPBD Kota Kendari mencatat 11 kelurahan terdampak, dengan dampak banjir bervariasi mulai dari semata kaki hingga sepinggang orang dewasa.
Di Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat, banjir menutup akses jalan raya, membuat aktivitas warga lumpuh. Sementara itu, di Kelurahan Punggaloba, RT.08/RW.03, dua rumah terendam banjir semata kaki, sedangkan di RT.05/RW.02, air mencapai betis dewasa, merendam 17 rumah. RT.11 di Jalan Manunggal II bahkan menghadapi longsor yang menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut.
Kelurahan Punggolaka mencatat banjir hingga pinggang dewasa di RT.11, dengan 25 rumah serta pemakaman umum ikut terendam air berlumpur. Di Kelurahan Tobuuha, air setinggi pinggang dewasa merendam tujuh rumah, sementara beberapa lainnya terendam hingga lutut.
Di Kelurahan Lalodati, air sepinggang dewasa menggenangi jalan utama, memaksa evakuasi seorang lansia. Kompleks BTN Mekar Rindo di Kelurahan Kadia terendam hingga 70 cm akibat luapan Kali Kadia yang mengalami pendangkalan dan penyempitan.
Kelurahan Watulondo mencatat empat kepala keluarga (17 jiwa) mengungsi ke kantor lurah, sedangkan longsor terjadi di Kelurahan Tipulu dan Mandonga, menimbulkan ancaman lebih besar terhadap keselamatan warga.
Tak hanya banjir, angin kencang di Kelurahan Bungkutoko merobohkan atap dan rangka sebuah rumah, memaksa penghuni mengungsi ke rumah tetangga.
Tim BPBD telah menyalurkan bantuan kepada pengungsi di Kelurahan Watulondo, sementara Basarnas Kendari dikerahkan untuk mengevakuasi warga dari lokasi berisiko tinggi. Meski begitu, proses pendataan dampak dan kebutuhan mendesak masih berlangsung.
Hujan lebat dan bencana yang melanda ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Warga diimbau tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.