SULTRAWINN.COM, BOMBANA – Sebuah momen tak terduga terekam kamera dalam rapat penting pembahasan pembentukan Tim Persiapan Pemekaran Kabupaten Kabaena yang digelar di Kantor DPRD Bombana, Rabu (21/5/2025). Seorang pria berkacamata, dengan santainya terlihat sibuk memainkan ponselnya di tengah rapat yang dihadiri sejumlah pejabat penting, termasuk Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani.
Yang menjadi sorotan, pria yang mengenakan kemeja putih dan duduk di barisan depan ini diduga membuka aplikasi MiChat—aplikasi yang kerap dikaitkan dengan layanan pesan singkat berbasis lokasi. Di layar ponselnya terlihat sejumlah foto profil perempuan berlatar belakang hijau, yang makin menguatkan dugaan bahwa ia tengah tidak fokus pada jalannya rapat.
Padahal, saat kejadian, Wakil Bupati Bombana tengah menyampaikan arahan penting terkait mekanisme dan tantangan dalam proses pemekaran Kabupaten Kabaena. Namun, pria berkepala plontos itu tampak lebih tertarik dengan apa yang ditampilkan layar ponselnya ketimbang mendengarkan jalannya diskusi.
Hingga berita ini diturunkan, identitas pria tersebut belum diketahui. Tim redaksi masih berupaya mengkonfirmasi kepada pihak DPRD Bombana maupun panitia pelaksana rapat mengenai siapa sosok pria tersebut dan apa kapasitas kehadirannya dalam pertemuan tersebut.
Rapat ini sendiri dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, mulai dari Ketua DPRD Bombana Iskandar, para anggota dewan, kepala dinas, camat, lurah, kepala desa, hingga perwakilan masyarakat dan pemuda dari wilayah Kabaena. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari langkah serius masyarakat Kabaena untuk memperjuangkan pemekaran wilayahnya menjadi kabupaten sendiri.
Dalam arahannya, Wakil Bupati Ahmad Yani menjelaskan bahwa proses pemekaran masih mengacu pada regulasi yang lama dan pihaknya masih menunggu penyusunan aturan terbaru dari pemerintah pusat.
“Aturan-aturan pemekaran masih mengikuti aturan yang lalu, masih sementara disusun juga. Kita sejauh ini sudah bagus, mudah-mudahan segera terwujud,” ujarnya optimistis.
Ahmad Yani juga mengingatkan seluruh peserta rapat agar tetap solid dan fokus dalam memperjuangkan cita-cita bersama ini. Ia mengapresiasi semangat masyarakat Kabaena yang terus konsisten menyuarakan aspirasi pemekaran secara tertib dan sesuai jalur konstitusional.
Namun, insiden pria yang diduga membuka MiChat tersebut cukup disayangkan oleh beberapa peserta yang hadir. “Ini rapat penting, bukan tempat main HP apalagi buka aplikasi yang mencurigakan. Seharusnya semua yang hadir bisa menjaga etika dan fokus,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Fenomena seperti ini tentu menjadi catatan serius soal etika dan profesionalitas dalam forum-forum resmi pemerintahan. Apalagi, jika benar sosok tersebut adalah pejabat atau perwakilan instansi tertentu, maka hal ini bisa mencoreng semangat perjuangan pemekaran yang tengah diperjuangkan dengan susah payah oleh masyarakat Kabaena.
Pihak DPRD Bombana diharapkan segera memberikan klarifikasi mengenai insiden ini agar tidak menimbulkan spekulasi liar di tengah masyarakat.