SULTRAWINN.COM, KENDARI – Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki banyak sosok pemimpin, namun sedikit yang mampu memberikan dampak nyata seperti ASR. Meski bukan putra asli kelahiran Sultra, dedikasi ASR untuk daerah ini telah menorehkan jejak yang sulit dilupakan.
Sebagai mantan Kepala BIN Sultra dan Danrem 143 Haluoleo, ASR menunjukkan pengabdian tanpa batas. Program-program sosial, pendidikan, dan kesehatan yang digagasnya menjadi bukti cinta mendalam terhadap masyarakat Sultra. Tidak hanya menginspirasi, kontribusinya berhasil mengubah kehidupan banyak orang, terutama di wilayah pelosok yang jarang tersentuh pembangunan.
Tuduhan yang menyerang ASR terkait asal kelahirannya tampaknya hanya sekadar upaya melemahkan reputasinya. Pasalnya, kontribusi nyata jauh lebih penting daripada tempat seseorang dilahirkan.
“Apa artinya lahir di Sultra jika hidupnya tidak membawa manfaat, bahkan merusak?” adalah pertanyaan retoris yang kerap muncul ketika membandingkan kontribusi ASR dengan yang lain.
Bagi ASR, mencintai Sultra bukan sekadar slogan. Ia memilih berjuang untuk daerah ini, menjadikan Sultra lebih baik dengan kerja nyata. Dedikasinya membuktikan bahwa pengabdian sejati tidak dibatasi oleh tempat lahir, melainkan oleh tekad dan ketulusan hati.
Sultra membutuhkan pemimpin dengan visi besar, dan ASR telah membuktikan bahwa cinta untuk daerah ini tidak mengenal batas geografis. Cintanya terlihat dalam aksi nyata, menjadikan dirinya sosok teladan bagi masyarakat.